Caligula yang bakal dirilis untuk PS Vita pada 23 Juni 2016 mendatang ini memang sekilas mengingatkan pada Persona. Perhatikan saja tuh, desain karakternya. Namun settingnya, sebuah dunia virtual reality bernama Mobius. Game virtual reality ini mengisahkan sembilan pria dan wanita yang ingin kembali ke dunia nyata, dengan konsep karakter yang terfokus pada remaja, dan mengangkat teman ilmu patologi (cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh) serta keadaan traumatis. Sedangkan judulnya sendiri, “Caligula” mengacu pada sesuatu yang tifdak seharusnya dilihat, dan melalukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.
Karakter kalian terkunci di dalam Mobius, sebuah dunia virtual reality dimana semua manusia menjadi murid SMU yang ideal, dan menghabiskan waktu mereka mengulang-ulang kehidupan di sekolah. Anehnya, mereka yang berada dalam Mobius telah melupakan dunia nyata. Setidaknya, tidak semua. Karakter menyadari mereka berada dalam dunia virtual, mendirikan “Going Home Club” yang anggotanya sama-sama berkeinginan kembali ke dunia nyata. Namun keinginan tersebut berseberangan dengan beberapa karakter lainnya yang justru tersiksa di dunia nyata. Mereka mencari keselamatan di Mobius, walaupun membawa serta kegelapan yang tidak boleh dibagikan dengan yang lainnya.
Mobius, dunia ideal yang menjadi impian manusia ini diciptakan oleh softcare vocal (semacam vocaloid) yang disebut “μ.” Dengan masuk Mobius, manusia bisa mendapatkan jalan keluar dari rasa putus asa yang dialaminya di dunia nyata. Di Mobius, siapa pun yang “diselamatkan” oleh lagu yang dinyanyikan μ, maka mimpinya bakal diwujudkan. Hanya saja untuk itu, pria, wanita, sama-sama menjadi murid SMU, dan menjalani tiga tahun masa sekolah terus-menerus, dan terus berputar, mereka akan kembali ke tahun pertama begitu tahun ketiga sekolahnya usai. Ketika ada anggapan bahwa masa-masa sekolah menengah itu adalah masa terbaik dalam hidup, mungkin maksud μ adalah memulihkan rasa putus asa tersebut dengan menempatkan manusia di dunia game virtual reality yang menjadi wujud saat-saat terindah tersebut.
Beberapa karakter yang sudah dikofirmasikan antara lain:
- μ (disuarakan Reina Ueda) – Sebuah software vocal yang diciptakan manusia (belum diketahui siapa). Menciptakan Mobius, yang bertujuan untuk menyelamatkan karakter dari beratnya kenyataan hidup. Mengingat dia inilah pencipta Mobius, μ bisa dianggap sebagai “tuhan” di dunia virtual reality tersebut.
- Hero (disuarakan Chiharu Sawashiro) – Presiden dari Going Home yang berusaha untuk kabur dari Mobius.
- Kotono Kashiwaba (disuarakan Rie Murakawa)
- Shogo Satake (disuarakan Shunsuke Takeuchi)
- Mihue Shinohara (disuarakan Rie Takahashi)
- Kotaro Tomoe (disuarakan Yoshimasa Hosoya)
- Suzuna Kagura (disuarakan Minami Tanaka)
- Izuro Minesawa (disuarakan Yuichiro Umehara)
- Naruko Morita (disuarakan Ari Ozawa)
- Kensuke Hibiki (disuarakan Shouta Aoi)
Ada Pangeran Kodok Dalam The Legend of Legacy, RPG yang Ngaku Sebagai Pesaing Bravely Default
Sedangkan nama-nama komposer yang mengerjakan musik untuk μ, antara lain:
- Kagi-P (40mP) (disuarakan Shouta Aoi)
- Suite-P (Oster Project) (disuarakan Emi Nitta)
- Shounen Doll (PolyphonicBranch) (disuarakan Yumiri Hanamori)
- Mirei (Chouchou-P) (disuarakan Eriko Nakamura)
- Ike-P (Asa) (disuarakan Soma Saito)
- Shadow Knife (164) (disuarakan Yuma Uchida)
- Throrn (cosMo@bousou-P) (disuarakan Yuka Otsubo)
Komposer Vocaloid (di dunia nyata) juga bekerja untuk mengerjakan musik dalam game ini lho, namun sayang belum diungkapkan siapa saja. Untuk theme song-nya dinyanyikan kelompok penyanyi yang beranggotakan Eriko Nakamura, Emi Nitta, dan Yuka Otsubo.
0 Response to "Game Virtual Reality ini Akan Lebih Keren dari Swort Art Online !"
Posting Komentar